Labels

"Cogito Ergo Sum", ucapan filsuf Perancis Rene Descartes yang berarti "aku berpikir maka aku ada" mungkin cocok dengan saya. Dan blog ini adalah wadah dari tulisan-tulisan saya yang tidak penting, berasal dari pemikiran aneh dari seorang yang bodoh.

Minggu, 11 Oktober 2009

Apa dan Mengapa : Menggebet dan Mengepet

Menggebet dan mengepet ternyata memiliki banyak kesamaan selain tulisannya yang memang agak mirip. Dari penelitian yang pernah penulis lakukan, telah didapatkan hipotesis yang mencengangkan berkaitan dengan hubungan kedua aktivitas tersebut. Hal ini akan penulis ungkapkan dalam perbandingan berikut ini :


Hipotesis #1 Kedua aktivitas tersebut harus dilakukan minimal 2 orang
Proses gebet menggebet harus dilakukan oleh 2 orang, yakni yang berperan sebagai penggebet dan satu lagi sebagai pihak tergebet. Umumnya mereka berlainan jenis, kalau sesama jenis horor namanya. Begitu juga dalam proses pengepetan, satu orang sebagai pihak pengepet dan satu lagi sebagai pihak terkepet.

Hipotesis #2 Sama-sama menggunakan media lilin
Dalam gebet menggebet, lilin sangat diperlukan untuk menciptakan situasi yang romantis dan dramatis saat prosesi gebet menggebet dilakukan. Sedangkan dalam ilmu pengepetan, media lilin harus terus menyala hingga oknum pengepet berhasil menunaikan tugasnya, yakni mengepet korban yang terkepet. Dalam konteks ini, apabila lilin mati maka karir pengepet akan berakhir dengan tragis, dipukuli warga kampung secara berjamaah.

Hipotesis #3 Sama-sama menggunakan media babi
Dalam gebet menggebet, babi sangat diperlukan. Umumnya babi itu dalam bentuk boneka, yang diberikan oleh pihak penggebet (yang biasanya laki-laki) kepada pihak tergebet (yang biasanya perempuan). Hal ini wajar terjadi, karena boneka babi dianggap lucu bagi sebagian orang dan bagi sebagian orang lainnya dianggap najis. Sedangkan dalam pengepetan, umumnya pihak pengepet bertransformasi menjadi babi ketika beraksi mengepet pihak yang terkepet. Kenapa babi? Soalnya akan cocok dengan istilah babi ngepet. Kalau kupu-kupu, nanti istilahnya jadi kupu-kupu ngepet, kan aneh.

Begitulah hipotesis yang berhasil penulis rangkum. Diharapkan pemaparan di atas dapat menambah pengetahuan anda sekalian berkaitan dengan ilmu gebet menggebet. Namun tidak diharapkan ilmu pengepetan anda dapat bertambah karena hal itu tidak baik. Jadi diharapkan anda segera bertobat saja. Sekian dan terima kasih.

nb: Ngaco??? Gak Penting??? Emank!!!

Kamis, 01 Oktober 2009

Tips : Menggunakan Sumpit yang Baik dan Benar

Di era globalisasi seperti sekarang ini, kehadiran warung makan China dan Jepang semakin menjamur dan laris manis bak kacang goreng.
Namun dalam tips kali ini tidak membahas jamur, apalagi kacang goreng. Melainkan membahas tentang sumpit yang menjadi alat makan utama di warung-warung makan tersebut.


Karena itulah, keahlian memakai sumpit yang baik dan benar perlu kita pelajari agar tidak membuat kekacauan dan malapetaka saat makan di warung-warung Jepang atau China.
Berikut tips yang "mungkin" membantu anda :

1.Gunakanlah sumpit yang nyaman.
Nyaman dalam hal ini adalah sumpit tersebut harus berstandar internasional (SI), yakni ukuran diameternya adalah o,5 cm dan panjang 25 cm. Selain ukuran tersebut sebaiknya jangan digunakan karena akan tidak nyaman, anda tidak akan terlihat profesional jika menggunakan sumpit berdiameter 30 cm misalnya. Atau anda malah terlihat mirip Kera Sakti jika menggunakan sumpit dengan panjang 1 meter.

2.Jarak antara sumpit dengan mangkok/piring sebaiknya kurang dari 5 cm.
Hal ini tentu sangat wajar, anda tidak akan makan dengan baik jika jarak sumpit anda dengan piringnya terpaut 5 meter.

3.Posisi sumpit di tangan kanan dan mangkok/piring di tangan kiri.
Jangan sekali-sekali merubah posisi tersebut, misalnya sumpit di tangan kanan dan mangkok di atas kepala, atau anda akan terlihat bodoh.

4.Sumpit harus sepasang.
Ya, sumpit yang anda gunakan harus dan wajib sepasang, anda akan kesulitan dengan sumpit yang hanya sebatang. Anda juga akan terlihat bodoh dengan sumpit 3 batang atau bahkan 10 batang ditangan.

5.Sesuaikan penggunaan sumpit dengan makanan.
Untuk makan bubur misalnya, sebaiknya jangan menggunakan sumpit, atau anda akan memerlukan waktu bertahun-tahun untuk menghabiskannya.

6.Sumpit jangan sampai kena mata.
Apabila sampai kena mata sebaiknya sumpit yang tertancap segera dicabut dan dibawa ke dokter THT terdekat.

7.Menggunakan sumpit dengan tangan (bagi yang bertangan).
Ya, dengan tangan, jangan yang lain!!! Meskipun akan terlihat spektakuler jika anda memakai sumpit dengan menggunakan kaki, tapi sebaiknya jangan dilakukan di tempat umum.

8.Gunakanlah sumpit hanya untuk makan.
Meskipun sebenarnya sumpit mempunyai beragam fungsi lain, antara lain : membersihkan hidung, membersihkan telinga, bermain perang-perangan, bergaya ala wolverine, dll.

9.Sumpit jangan sampai tertelan.
Meskipun sumpit terlihat enak, sebaiknya jangan ikut dimakan, karena memang bukan makanan.

10.Sumpit jangan sampai tertukar dengan tongkat sihir Harry Potter.
Meskipun mirip, tapi jangan sampai tertukar. Anda pasti tidak ingin makanan anda tiba-tiba berubah jadi badak bercula satu kan?

Itulah 10 tips yang "mungkin" dapat membantu anda menggunakan sumpit dengan baik dan benar. Semoga bermanfaat.

nb: tips ancur bin ngawur ini sebaiknya jangan dipraktekan secara harfiah.